Sewa Mobi Perusahaan – Industri otomotif di Kawasan Asia Tenggara mengalami transformasi besar besaran pada tahun ini, lonjakan ini terjadi karena adopsi kendaraan listrik (EV), kebangkitan produsen mobil Tiongkok, dan perubahan kebutuhan konsumen.

Menurut Aaron Kee, chief business officer sebuah platform e-commerce Carsome, perkembangan ini menyoroti peran dari region yang semakin besar dalam lanskap otomotif global, karena kawasan ini menyeimbangkan inovasi global dengan strategi lokal.

Dalam sebuah pernyataan, ia mengutip lima tren otomotif utama yang membentuk pasar Asia Tenggara tahun ini.

Percepatan Adopsi EV di ASEAN

Kee mencatat bahwa negara-negara seperti Malaysia menyambut kedatangan brand besar seperti Tesla, yang memperkenalkan modelnya bersamaan dengan rencana untuk memperluas infrastruktur pengisian daya EV.

“Namun, penyerapan EV di kawasan ini terkendala oleh tantangan keterjangkauan, dengan aturan pemerintah untuk menyeimbangkan import produk asing dengan kebijakan untuk produksi mobil lokal.

“Misalnya, mekanisme penetapan harga dasar di beberapa pasar diperkenalkan untuk memberi waktu bagi pemain domestik untuk meningkatkan produksi EV,” katanya.

Berkembangnya produsen asal Tiongkok

Kee juga menggambarkan tahun 2024 sebagai tahun terobosan bagi produsen mobil Tiongkok di Asia Tenggara, dengan merek-merek seperti BYD, Chery, dan Wuling yang berhasil mengubah citra merek mereka dan mendapatkan daya tarik pasar melalui harga yang kompetitif, fitur-fitur modern, dan dukungan purnajual yang kuat.

Berdasarkan data dari Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok (CAAM), Tiongkok menjual 3,316 juta kendaraan pada November 2024, menandai peningkatan sebesar 11,7$ dari tahun ke tahun (YoY). Dari Januari hingga November, ekspor mobil mencapai 5,345 juta unit, yang merupakan peningkatan 21,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Harga yang lebih terjangkau

Sementara itu, tren ketiga adalah harga yang kompetitif terus menjadi daya tarik.

Kee mengatakan tingkat pendapatan penghasilan yang beragam di ASEAN membuat pasar di Kawasan tersebut cenderung dikuasai oleh mobil kompak, SUV, dan EV yang affordable. Kendaraan bekas juga mendapatkan popularitas karena pembeli mencari solusi yang lebih hemat.

“Selain itu, negara-negara seperti Malaysia dan Thailand tengah menerapkan kebijakan baru yang memengaruhi perilaku konsumen,” imbuhnya.

Kee mengatakan di Malaysia, rasionalisasi subsidi solar pada tahun 2024 dan rasionalisasi subsidi bensin yang akan datang pada tahun 2025 telah mendorong konsumen untuk memprioritaskan opsi kendaraan yang terjangkau. Sementara itu, kriteria persetujuan pinjaman yang lebih ketat di Thailand telah semakin mengarahkan pembeli ke alternatif yang hemat biaya.

“Produsen mobil Tiongkok memanfaatkan tren ini dengan memperkenalkan kendaraan yang menggabungkan keterjangkauan dengan teknologi canggih,” ungkapnya.

Dua tren terakhir adalah transformasi digital penjualan otomotif dan penerimaan keberlanjutan.

“Model hybrid semakin populer di negara-negara seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia, di mana model tersebut dipandang sebagai alternatif praktis untuk opsi EV penuh,” imbuhnya.

Melihat tren tersebut, Agungrent sebagai solusi layanan sewa mbilperusahaan menawarkan sewa mobil tahunan yang memenuhi kebutuhan perusahaan Anda seperti mobil EV, dapatkan mobil operasional kantor yang dapat menunjang mobilitas perusahaan Anda dan sesuaikan dengan industry bisnis Anda. Kunjungi Agungrent.co.id atau konsultasikan kebutuhan sewa mobil perusahaan di nomor 0811-9878-222.